Senin, 08 Juni 2020

Routing



Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router- router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Router
Router merupakan komputer jaringan yg bertugas atau difungsikan menghubungkan dua jaringan atau lebih. Router memiliki tugas untuk memforward data ( Fungsi IP Forward harus diaktifkan) menggunakan routing protocol (Algoritma Routing) yang data nya diatur oleh Routed Protocol.

Tipe Router :
  • Komputer yg kita fungsikan Router
  • Peralatan khusus yg dirancang sebagai Router

Fungsi Router
  • Dapat menerjemahkan informasi dari INTRANET (lokal) dan INTERNET
  • Mencarikan alternatif jalur yg terbaik untuk mengirimkan data melewati internet
  • Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang mengalir di antara dua buah protokol
  • Dapat mengatur aliran data di antara topologi jaringan linear bus dan star
  • Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel coaxial dan kabel UTP

Membangun Tabel Routing
Terdapat du acara untuk membangun table routing, diantaranya yaitu :

1.      Static Routing
Routing Statik adalah salah satu jenis routing manual, dimana hampir sama seperti default routing akan tetapi ia memiliki tujuan ip yang jelas. Tidak seperti default routing yang langsung mencangkup keseluruhan ip address. Routing statik ini biasa digunakan untuk jaringan lokal, karena memang cara mengkonfigurasinya yang cukup memakan waktu. Dimana kita harus menyetting setiap router yang ada dan saling membalas routing.

kelebihan dan kekurangan dari routing static
Kelebihan :
  • Tidak membutuhkan waktu dalam pemrosesan routing saat dikirimkan ke router lawan.
  • Tidak membebankan bandwidth pada router, sehingga kinerja router tidak terganggu dengan routing yang sedang dijalankan.
  • Memudahkan kita dalam pemetaan jaringan dan memberikan keamamanan yang lebih. Karena tadi routing statik ini dibuat dengan manual yang mana kita bisa menyesuaikan siapa saja yang akan kita hubungkan.
Kekurangan :
  • Routing statik ini memerlukan tingkat perhatian lebih dalam penyetingan. Karena itulah administrator harus sudah memiliki rancangan ataupun topologi yang jelas sebelum penyetinggan.
  • Jika ada user baru ataupun device yang baru, maka memerlukan settingan tambahan secara manual kembali. Tentunya ini juga akan memakan waktu yang sangat lama kembali, karena harus menambahkan settingan di setiap router yang ada.
  • Seperti yang tadi saya bilang routing statik ini memerlukan perhatian lebih. Maka dari itu routing ini sangat tidak cocok untuk jaringan berskala besar.
Cara Membangun Tabel Routing Static
Dibangun berdasarkan definisi dari administrator, Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah jaringan tidak terkoneksi.
  • Dengan menggunakan routing protocol tabel routing otomatis terbentuk dan terupadate otomatis
  • Digunakan pada jaringan besar
  • Dapat digunakan pada jaringan yang tidak stabil

Contoh Routing Static
Terdapat 3 jaringan A,B,C:
A = 10.1.2.0 - 10.1.2.127 (SM=255.255.255.128)
B = 10.1.2.128 - 10.1.2.159 (SM =255.255.255.224)
C = 10.1.2.160 - 10.1.2.191 (SM=255.255.255.224)
Konfigurasikan agar semua jaringan dapat saling berkomunikasi!



Konfigurasi client di tiap jaringan
10.1.2.0/25 = Default gateway diarahkan ke 10.1.2.1
            # route add -net default gw 10.1.2.1
10.1.2.160/27 = Default gateway diarahkan ke 10.1.2.161
            # route add -net default gw 10.1.2.161
10.1.2.128/27 = Gateway ke 10.1.2.0/25 melalui 10.1.2.129 dan gateway ke 10.1.160/27 melalui 10.1.2.130
            # route add -net 10.1.2.0/25 gw 10.1.2.129
            # route add -net 10.1.2.160/25 gw 10.1.2.130

Konfigurasi Router A
            # route add -net 10.1.2.0/25 gw 10.1.2.129

Konfigurasi Router B
            #route add -net 10.1.2.160/27 gw 10.1.2.130


2.      Dynamic Routing
Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Dynamic routing besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain. Kemampuan inilah yang membuat routing dinamik mampu beradaptasi terhadap perubahan topologi jaringan secara logical. Beberapa contoh routing dynamic yang bisa digunakan dalam jaringan internal suatu perusahaan yaitu RIP, IGRP, OSPF, dan EIGRP. Dalam prakteknya, masing-masing routing tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga perlu banyak pertimbangan yang baru dipikirkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemborosan biaya dan pengembangan jaringan di kemudian hari.

Kelebihan Dan Kekurangan Dynamic Routing
Kelebihan :
  • Cocok untuk area besar/luas
  • Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
  • Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
  • Router secara otomatis berbagi informasi
  • Routing table dibuat secara dinamik
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
  • Administrator tidak ikut campur tangan
Kekurangan :
  • Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

Cara Membangun Table Routing Dynamic
Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol tftp
Dengan menggunakan routing protocol tabel routing otomatis terbentuk dan terupadate otomatis
  • Digunakan pada jaringan besar
  • Dapat digunakan pada jaringan yang tidak stabil


0 komentar:

Posting Komentar